;Mahkota di tahta yang lelah.
Sejenak,aku singgah dari sengatan sangat terik matahari,
dibawah sejuk naungan perdu,siang ini.
Senasib aku dengan seekor pelatuk
nafasnya terputus-putus dengan paruh yang sudah melepuh dan,singgasananya belumlah usai
tapi selembar daunpun telah tiada diruang pertaruhannya.
Dan diruangku,
tahta yang kubangun lewat sudah panjang perjalanan
semakin terasa menjulur
menjauh sampai nanar mata ini mengulitinya.
Semampai angin memusat lembut diketiak perdu
memercikkan mimpi di mataku yang lelah
disendiku yang lemas
dinafasku yang terasa terlepas,dan aku terlempar dari duniaku
tak peduli ketika sesekali debu-debu memandikanku
dan peluh,menangisi pori legam kulitku yang tertimbun daki.
Sesaat,setelah senja menyembelih hari
malam menjemputku diruang rindu
mimpi siang yang ambigu
dan terperosok kelobang sunyi,tercekik terkaman kelam.
Aku mengunci kaki dengan merapatkan jemari
mencoba menekuri perjalanan panjang dan ruang-ruang singgah
yang tak lagi terhitung dalam jumlah yang diantaranya sering kali
membentangkan tikar makna
dengan kerutan tajam dikeningku.
Tuhan,
Kau telah nyalakan bara rindu pada sekam keringku,
aku terbakar.
Engkau juga telah tumbuhkan bunga cinta pada duri hidupku,
aku tertusuk
hegemoni makna terakhir.aku terluka dalam makna yang masih sulit kumengerti.
Pernah,kuterjebak dalam secangkir pahit makna
dan kuteguk nira legam kehidupan
tapi,aku tertawa dan menepuk dada bangga.
Ah !!!,kini aku tergidik oleh tawaku sendiri
dengan dada remuk dan yang tersisa hanya irisan tangis
yang tak lagi berbentuk.
Angin kemarau menebas lamunku
mematuki kulit tirusku,menusuk ngilu tulangku.
Tetes demi tetes air terlepas dari tangkai disudut mataku
lalu kelelahan menggerus bisu wajahku
sesaat kemudian terjatuh dan semut-semut yang dilelah kemarau
memburunya.
Lalu,satu persatu tercekik pahit dukaku.
Julur-julur setapak meraut ciut menanda kata:
;jauh.
sepaut mataku merauknya,bermilyar kubik fatamorgana ada:
;seringkali kudapati
dan yang hanya kudapati hanyalah seribu jalan lain
dengan berjuta pilihan.
;melangkah adalah pilihan.
dan,lelah adalah jerih;letih.
pun menuang sepasang pilihan.
;surut
/atau ????
......................
tapi,kekasihku
[\memanggilku disana].
Merangin,Juli 2009