Sabtu, 06 Agustus 2016

Jika

Jika,
kau disuntingkan sebagai hawa kepada adam,untukku
kan kuruntuhkan ego yang berkecamuk didada sukma
dan dengan cinta yang disusupkan dalam bara rindu,dalam sekam yang kering
kan ku jaga tidurmu dengan seribu tembang,agar kau bisa membangun istana pasir,dipantai mimpimu.

Dan dari kesahduan jiwa yang luluh dalam anggunmu,mengalir air telaga yang kesejukannya
 sebagai embun fajar yang menyimpan sejuta misteri
kan kusirami mimpimu dengan tetes kasih yang abadi.Dan,
Jika.......
kau terlahir sebagai sang putri dan aku sebagai pangeran hatimu,
dengan cinta yang terukir pada piala-piala nafasku,kan ku tuangkan segelas salju dengan cita rasa madu
dan aneka buah yang ranum dari pohon-Nya,dalam mampan ketulusan yang membiru
laksana samudra di palung terdalam agar dahaga yang menderamu sirna

Dan dengan senyummu yang menawanku
kan kusiapkan seribu tentara tuk menjaga
kecantikan jiwamu yang mampu mempesona badai hingga ia menjadi
sang bayu yang mengalir lembut menyapa helai rambutmu .

Atau
jika,kau tercipta sebagai purnama
aku adalah sang malam yang setia menemanimu
dan dengan segenap jiwaku kan ku cipta sejuta puisi,
tembang suka jiwa agar abadi kemilau cayamu.

Dan andai kau hadir sebagai yang terutus
menjadi belahan jiwaku
kan ku hadirkan sepenuh jiwa ragaku cinta kasih
yang akan menjadi diang api,jika dingin membungkusmu
dan menjadi bunga salju jika panas mentari menyakitimu.

Kan ku luluhkan kegelisahan yang mengusikmu
dengan damai dekapan embun rindu
dalam ada dan tiadaku.

                           Merangin,15 Mei 2009

Dikau,//Puanku

Puanku,
Adakah sekuntum cinta di hatimu,\
untukku.
Agar bisa kulukis taman dunia,
dengan namamu dihatiku.
sudikah dikau kusandingkan sebagai permaisuri
ketika aku menjadi raja
dikerajaan cinta yang ku bangun.
dan kau,
puanku,
kan kujaga puri kebahagiaanmu dengan seribu tentara,
laskar cinta dibawah komando kasih,
yang agung.

Dikau,puanku……….
 kan ku sandingkan,disamping tahta suci ketulusan hati.
dan kan kubangunkan mahakarya cinta,menjadi sebuah telaga kasih
agar bisa kau arungi kesejukan kasihku,dalam bingkai kebahagiaan,
hidup nan abadi.


Puanku......
dan ketika matahari tengah lelah,irama senja kan kugubah dalam sebuah lagu
dan hangatnya yang memeluk dunia,kan ku tuang dalam secawan syair
agar senyum kedamaianmu dapat kau simpan
dalam gelas kenangan.

Dan,
dengan kerling manja sang bintang senja
kan ku buka tabir mimpi-mimpimu
lalu,
kan ku suguhkan kendi kesejukan
dari mata air cinta yang suci,sebagai pengobat dahagamu.
Agar mimpimu berpijar
dan bersinar menjadi cahaya,malam dunia.
Dan,
kan ku jaga sampai fajar menjemputmu.

 Merangin,2009

JINGGA

Kekasih.......
apakah diri,lalu hina
hingga diri tak pantas untuk mencinta.
Hingga ...............

cinta,yang bersemayam di palung hati ini
Menjadi hantu yang begitu menyeramkan
disetiap langkahmu.

Sungguh,
cinta yang kugenggam
telah mengantarku ke penjara malam
yang sunyi.

Menenggelamkanku
dikedalaman air mata luka yang pedih.

Apakah cinta ini salah
hingga kau hukum aku dalam derita merindumu
dalam kehampaan harapan yang tak pernah ada
dijalan,yang tak pernah berujung meski lelah tak pernah singgah
disetiap langkahku.

Ku sadari segala keterbatasan
yang menderaku dalam kubur tak bertanda.
Hingga,tiada pernah ada bentuk yang sepadan
meski kubuat singgasana keabadian untuk namamu
di hatiku.

Hingga cinta,lebih pantas tidur abadi
diantara reruntuh hidup yang tersisa.

Merangin,13 Mei 2009