Sabtu, 21 Mei 2011

RENUNGAN SENJA

     Kesuksesan apa yang telah anda raih hari ini?.Apakah hari ini milik anda?.Ya atau tidak jawaban kita tergantung dari sudut mana kita melihat.Jika jawaban kita Ya,maka itu sudah tentu sangat menggembirakan.Namun,jika jawaban sebaliknya yang menjadi kenyataan yang harus kita terima,maka rasa kecewa,sedih dan rasa lain yang tidak mengenakkan hatilah yang harus kita tanggung.Itu sebuah bentuk kewajaran kita dalam bersikap menyikapi setiap moment hari-hari yang kita lalui.
     Dalam hidup ini,adakalanya hari-hari kita adalah hari yang menyenangkan karena apa yang kita harapkan terwujud.Adakalanya pula,hari ini kita berhasil menggapai hari,namun adakalanya pula kita gagal.Namun jika kita dihadapkan pada satu kenyataan bahwa hari-hari kita tak sejalan dengan apa yang kita inginkan dan kita cita-citakan,kira-kira apa reaksi kita dalam menyikapi hal tersebut?.
     Jawabannya tentu beragam,ada yang tetap tegar dan istiqomah dan ada pula yang terhempas namun mampu bangkit lagi dan mungkin tidak sedikit yang terhempas lalu terpuruk dan putus harapan.Bagaimana dengan anda?
     Apakah anda termasuk kelompok yang tetap tegar?,jika ya,itu adalah harapan saya.Apa anda termasuk kelompok yang terhempas dan mampu bangkit lagi?atau anda termasuk yang terhempas dan terpuruk dan putus harapan?
     Masuk kelompok manapun anda dalam bersikap,tentu sangat bergantung pada diri pribadi,lingkungan tempat tinggal anda gan banyak hal lainnya yang berpengaruh terhadap cara anda bersikap.Latar belakang dalam bersikap ini tentu beragam,dan belum ingin saya perbincangkan untuk saat ini.Yang ingin saya catatkan di sini adalah,apapun keinginan dan mimpi-mimpi hidup kita tetaplah masih ada peluang untuk kita dapatkan meskipun hari ini kita dirundung kemalangan dan impian terasa menjauh dari langkah dan jangkauan kita.
     Hari yang sudah kit lalui mungkin kita tertakdir dalam keadaan miskin,lemah,bodoh dan segala keterbatasan yang tak bisa disebut satu-satu.Dan sebagai umat beragama kita telah meyakini bahwa apa-apa yang terjadi pada kita sudahlah tertulis dalam kitab Luh mahfuz.Dan sudah selayaknya kita bersabar dan tawaqal menghadapi takdir yang dibebankan ke kita.Itu untuk waktu-waktu yang telah kita lalui,dan untuk nanti,besok atau lusa,apa kita juga akan tertakdir seperti yang sudah?.
     Jikalau kita memang tertakdir untuk seperti keadaan sekarang ini,tentu kita tak bisa berbuat apa-apa lagi.Dan jika demikian adanya,kenapa kita masih di perintahkan untuk berdoa dan berusaha?Bahkan Alloh sudah berkenan membuka pintu-pintu doa dan menjamin bahwa berubah tidaknya suatu kaum (keadaan) tergantung kaum itu sendiri.Hal ini menunjukkan bahwa takdir kita untuk nanti,esok lusa dan masa-masa yang akan datang adalah sebuah rahasia.
     Jadi,bisa saja takdir kita nanti adalah menjadi jutawan seandai kita mengupayakannya melalui doa-doa dan usaha.dan mungkin kita akan tetap miskin karena kita hanya berdiam diri saja.
     Dan untuk mengupayakan hal yang lebih baik tentulah bukan hal yang mudah,namun juga bukanlah hal yang sulit.Langkah pertama menurut hemat saya adalah membuka pikiran kita untuk lebih terbuka terhadap hal-hal baru,agar kita lebih mudah dalam belajar meretas jalan sukses kita.