Senin, 07 November 2011

MENJEMPUT SETENGAH WAJAH



Matahari setengah hati
menjemput setengah wajahku yang lengkap
dalam setengah milyar beban
dan tujuh samudera aral.
Sedangkan aku terhuyung,berpayung delapan mata bintang.

Saat malam gulita,
dipasung sepi berantai sunyi.
Ku kuliti tepi dengan sebilah belati
yang bertangkai ukir namamu.
Dan dalam diammu kupercik api pada sekam rindu
hingga kau datang
dengan segenggam embun,dan asin lautmu.
Lalu,saat kau hadir
apa yang bisa kupersilahkan
jika kakiku masih dilepuh perjalanan
dan tiang pancang belum lagi tegak.

Seperti inspirasi,katamu.
Aku lahir dari sajakmu,
terburai dalam urai
dan kuraut dari seraut wajahmu.

Dan jika kau datang,usahlah kau hitung jemari matahari ditanganmu.
Karena waktulah yang selalu menjamu mimpi-mimpiku
dan kau hanya akan selalu bertanya
saat aku tak lagi menemu jawab.

                             Merangin,05 Juni 2009