Rabu, 16 Oktober 2013

UNTUKMU GADISKU,BELAHAN JIWAKU (bagian#2)



Ini adalah bagian kedua dari surat cinta untukmu,UNTUKMU GADISKU,BELAHAN JIWAKU

Wahai Sang Pencinta.....



                Cinta sejati bagaikan bunga yang selalu mekar disetiap musim,yang tak layu meskipun musim berganti,berguguran.Ia akan tetap tersenyum dan semerbak mewangi hingga jauh dari setiap taman yang dihuninya.Ia akan tetap merona pancarkan berjuta pesona,meskipun mendung berdaya upaya untuk mematahkan tangkai-tangkainya.Sungguh,jika jiwamu merasuk dikedalamannya yang sempurna,kau akan mendapati keindahan yang hakiki.Keindahan yang didalamnya tak ada satu sisi ruangpun yang tersisa untuk selain keindahan itu sendiri.Jika demikian,apakah kau tak ingin merindu untuk berada didekapnya?,sebagaimana rinduku penuh sesak untuk  berada dan bertahta disana,untuk memetik keindahan yang ditawarkan.



                Sungguh,jiwa dan ragaku begitu merugi jika tak bisa sampai disana.Menjadi sesal yang tak luntur meski bila ia ditukar dengan seribu taman kota yang ada diseluruh penjuru dunia,meskipun taman tersebut adalah maha karya tangan-tangan ahli.Karena bagaimana mungkin keduanya bisa disejajarkan,jika yang satu adalah hasil karya dari makhluk yang diciptakan.Sementara yang satunya adalah ciptaan dari Sang Maha Pencipta,Yang Maha Agung lagi Maha Indah,yang menjadi sesembahan sekalian alam.



                Begitu pula engkau,duhai wahai jiwa-jiwa cinta yang hening.Kaupun akan merugi jika tak bisa kesana,apalagi sampai tak terbersit sedikitpun jua dalam angan mimpimu.karena disanalah tersimpan mutiara,bunga-bunga yang menyimpan berjuta pesona,yang berdendang dalam irama yang syahdu,yang akan membuaimu dalam dekapan asmara yang hidup.Yang jika kau kehausan akan terhapus segala bentuk dahagamu.Dan yang jika kau kesepian,ia akan memetik dawai,mendentingkan suasana kedalam lagu,untukmu.



Lalu,dimanakah ia ?.jika jiwa-jiwa cinta didada kita yanghening ingin kesana?







Sang Pencinta......

                Ia ada disetiap tempat dimana kakimu berpijak.Ia ada dimana engkau bisa memaknai dan menghargai gelora jiwa yang kau rasakan.Memaknai sebagai amanah yang mesti kau emban,dan menghargai sebagai bentuk harga diri yang kau tiada punya pilihan lain,selain mendayaupayakan segenap kemampuanmu dan dengan segenap jiwa raga kau pertaruhkan untuk meninggikannya.

 UNTUKMU GADISKU,BELAHAN JIWAKU akan bersambung lagi,,