Sabtu, 13 April 2013

UNTUKMU GADISKU,BELAHAN JIWAKU


Wahai belahan jiwaku......
            Semoga cinta selalu bersmayam didalam dadamu dalam kesuciannya.Dan Alloh SWT senantiasa meridhoi sebagai anugrah-Nya,bagimu.
Sang bayu yang terdiam dan berbisikpun tahu,apa yang tengah aku rasakan.Indah taman dunia terasa tak mampu menandingi betapa indah perasaan yang ada di kedalaman hatiku.Umpama bunga-bunga yang bermekaran,mentari pagi yang bersinar berpandaran,pun menyelimutkan kehangatan didada suasana.Kicau burung serasa buluh perindu dalam menghidangkan kemesraan.Juga denting ranting,seperti berhenti memetik dawai nyani nan riang.Dan entah sebanyak perumpamaan apalagi,yang pastinya mendengungkan rasa bahagia yang memenuhi ruang hatiku.
Berjuta perumpamaan sungguh dapat dimaklumkan,karena irama kasih yang begitu membius.Dan tak jarang malah bisa mematikan hidup sebelum kematian,menghinakan jiwa dan raga sebelum memindai kemuliaan yang di impikan.
                Sungguh,jika cinta mengetuk pintumu,singgahlah engkau sejenak dikesendirian malam yang hening.Dikediaman malam yang sunyi sepi.Dengarkanlah,irama cintamu.Biarkan cintamu sejenak bercerita tentang apa yang sebenarnya tengah bertahta disinggasanamu,disanubarimu yang mungkin masih bisa kau rasakan kesucian mata hatimu,Nuranimu yang masih teguh tahajud dihadapan Rabbmu.Apakah cinta kasih yang berbunga-bunga tumbuh dan datang dari sana?.
                Atau cinta yang kau rasakan datang dari gejolak jiwamu yang lain,yang tertakdir untuk selalu menistakanmu sebagai seorang hamba Tuhan.Atau pula datang dari tipu daya syetan dengan tiga jenisnya?.Datang dari mereka yanh hendak menghidangkan kita pada panasnya bara jahanam?

Bertanyalah wahai jiwa-jiwa sang pencinta.
                Dan biarkan kebersihan,ketenangan hatimu yang terdalam menjawabnya.Biarkan ia menberikan lautan petuah yang amanah.Dari apa yang ia emban,hamparan amanah yang mungkin telah engkau isolasi dalam gempita duniamu.Atau biarkan saja ia memberikan kesaksian atas hidupmu,atas cintamu.Biarkan juga ia memberikan dakwaan atau tuntutan atas apa yang kau perbuat dengan cintamu.Dan mungkin bahkan putusan dari peradilan yang adil.Atau biarkan ia memberikan tangisnya atas cintamu,mengadukan kegetiran,keprihatinan dan kekecewaannya,juga asa sesal;bersalah karena tak bisa menjaga kesucian cinta,karena ketidakberdayaannya,ketika ia terkunci dalam keterasingan hidup dalam hidupmu.

Duhai jiwa pencinta
                Kuberikan surat cinta ini padamu,untuk mengajakmu berkelana ke luasnya cinta,memindai cinta yang suci.Menyelami kedalaman yanga agung,dari samudra cinta yang sebenarnya anugerah dari Yang Maha Kasih lagi Maha Sayang,Pemilik mutlak cinta sejati.Yang dengan cinta kasih-Nya,bumi yang indah lagi anggun ini diciptakan.Bukankah kau terlahir dalam indahmu juga atas keputusan-Nya?
                Atau terbang keluasnya cakrawala angkasa,sampai ke ujung garis bentang keindahan kasih,dimana kau akan mendapatkan warna lain dari pelangi yang terbiasa kau lihat.Saksikanlah!,nikmatilah dengan ketentraman jiwamu yang tenang,bening dan berpendaran laksana embun pagi yang suci di bilas mentari esok hari.Kau akan terpana dan takjub,jika kau bisa sejenak menikmati perjalanan ini dengan iwa mu yang senyap.

Kekasihku,jiwa yang senyap,lagi hening dalam bening.
                Demi cinta yang mengalir dari mata hatiku,ini adalah tentang sebuah pilihan.Apakah kau akan memilih melangkah bersamaku dengan jiwamu yang senyap.Menuruni kata demi kata yang mengalir dari kedalaman cintaku.Cinta yang telah membuatku menangis ketika melihatmu menyapa cintamu,dengan caramu yag sulit bagiku untuk me mengerti dan memahaminya sebagai cinta.Atau kau memilih tetap berada pada cinta yang dangkal dan tak bisa dipertanggungjawabkan sebagai cinta karena esensi hewaniah yang menguasai hati,jiwa dan ragamu?
                Jika kau memilih pengembaraan ini,sebuah pengembaraan yang lain ini,bersamaku.Atau hanya sekedar untuk mencoba,dengarkanlah!.
“Lanjutkanlah membaca kalimat-kalimatku ini ketika malam telah menjadi sunyi,biarkan keheningan malam ikut mensenyapkan jiwamu,agar kau bisa menikmati perjalanan ini dengan tenang”.

Wahai kekasihku,jiwa sang pencita
                Pandanglah keluar,ketika malam telah sempurna.Tentu hitam gelap terasa berkuasa,begitu jua kehidupan ini.Dan di dekatmu,lilinmu terang meliuk-liuk.Seperti itulah padanan antara jiwamu yang hening,senyap dalam bening dengan kehidupannya.Dan jika engkau melihatnya sekilas saja,meskipun disana-sini cahaya berkerlipan,engkau akan melihat malam adalah gelap.Dan tentu akan berbeda,ketika engkau melihatnya lebih dalam lagi,apalagi sampai ke kedalaman yang sempurna.Tentu dirimu bisa membedakan antara malam dengan lilin di dekatmu,bukankah nyata perbedaannya?
                Seperti racikan antara cinta dan benci yang tak bisa terbedakan,atau karena salah pemahaman.Banyak di antara kita mengagungkan cinta yang pada hakikatnya adalah perwujudan kebencian.Lalu memandang remeh dan membenci apa yang sebenarnya wujud cinta yang hakiki.Terkadang,kita terlalu niscaya menyatakan gejolak rasa di dalamdada sebagai cinta tanpa mempertanyakan ke absahannya.Sehingga dalam perwujudannya pun akan terbaca sebagai bentuk kebencian oleh mereka yang telah menyatu dengan cinta yang sejati.
                Sucikanlah jiwamu,agar kau bisa melihat sebagaimana sang pencinta sejati melihatnya.Pandanglah cintamu dengan hatimu yang suci,dengan ketulusan rasa ikhlas yang membiru.Lukislah nafas cintamu kedalam kanvas kemuliaan,dalam sketsa laku yang bijak.Dan selamilah kedalam samudra jiwamu pesan rindu yang luhur,agar tercipta kesan kasih yang abadi.

Wahai jiwa sang pencinta
                Jadilah sutadara atas cintamu,agar tercipta lakon hidupmu yang bijak lestari,menjadi cermin dari warna sebuah perjalanan.Yang di dalamnya terdapat lika-liku yang tak picik,menjadi romansa dalam gita yang hidup,yang bernyawa dan tidak ngecamprang,berbobot isi yang tak pernah basi,selalu segar dan penuh dengan berjuta taburan pesona yang “NGGAK ADA MATINYA”.
                Cinta yang selalu hidup dengan gairah suci,yang hanya kenal memberi,dengan keikhlasan yang penuh ketulusan.Yang akan menuangkan embun kesejukan ke dalam jiwamu.Yang akan membebaskanmu,membebaskan jiwamu dari belenggu budak nafsu.Yang menyatukan dan menyembuhkan ketercabikan lukamu hingga tanpa rasa.Hingga yang ada adalah kebahagiaan,dalam memandang segala bentuk irama warna,menjadi keindahan yang sempurna dan bermuara pada gema Tasbih untuk memuja Sang Yang Maha Kasih atas limpahan Kasih-Nya.Yang dengan limpahan kasih-Nya terbentang jagat raya dalam bentangan keindahan,Juga bertahta di atas hati jiwamu yang bening.
                Jika jiwamu menjadi dingin karena kesunyian sepi,dalam keterasingan kehidupan,Maka bedianglah pada api harapan yang sebagaimana mentari pagi,yang selalu hadir penuh kepastian,yang hakiki dan sejati.Dan jika jiwamu menjadi layu karena asa yang penuh kepastian ini,maka pertanyakanlah kepastian cintamu,kesucian cintamu?

Wahai Sang Pencinta
                Mari sejenak kita menjadi saksi atas cinta yang tengah menjadi stepa di gurun kehidupan.Cinta yang hanya mengejar dahaga akan yang lebih,yang tak lain dan tak bukan hanyalah upaya penghianatan dan penindasan.Sebuah upayanyang hanya berdaya untuk menistakan cintamu,menjungkir balikkan semuanya.Sampai-sampai, yang ada hanyalah kegetiran bagi jiwa-jiwa pecinta yang selalu hening,yang menangis,miskin,yang fakir dan papa setelah dunia yang sudah tiada lagi.
                Bertanyalah!,wahai jiwa pencinta yang hening,dengan pertanyaan yang berniat memindai jawaban yang luhur dan bijak bestari.Apakah cinta,jika yang di dapat hanyalah dahaga yang tak pernah mendapati oase setegukpun.Yang selalu menempatkanmu di jalan yang menyesatkan,ketika hatimu selalu menuntut untuk dahaga bagi kepuasan nafsumu saja,yang selalu menuntut kekasihmu untuk menjadi pemuas dahagamu.
                Apakah cinta,jika kekasihmu datang dengan dahaganya,lalu kau pun seduh dan tangkan air pada cawan cumbu rayu dan lalu berkubang di gelas nista?
                Apakah cinta,jika yang kau tuang adalah tuba,lalu kau sebut madu dan kau hidangkan dalam pesta nafsu bersama kekasihmu.Apakah mabukmu yang demikian itu cinta?
                Apakah cinta,yang takkuas menanti,yang tak sabar menunggu waktu datang bagimu?
                Apakah cinta,yang datang dari pandangan lalu meresap ke hati,lalu berpegangan tangan kecup kening,cium pipi dan bibir,lalu saling peluk?sementara ikatan janji belum didepan walimu,belum ada dua orang saksi yang adil.
                Disini,siapa pun mengakui keindahannya,lalu lupa diri dan naif mengartikan cinta.Sering kali,Cinta yang berawal suci malah menjadi nista dan ternodai nafsu birahi pada perjalannanya.

Duhai Sang Pencinta
                Janganlah yang demikian kau sebut sebagai cinta,apalagi cinta sucimu.Karena kau akan di dera derita,derita jiwa karena dahaga yang tak terobati.Jiwamu tak kan menemukan oase dan akan kehausan sepanjang masa,sepanjang nafasmu.Dan sungguh,tiadalah derita yang bisa melampaui bagaimana deritanya kehausan,kehausan meski kau ada di tengah-tengah telaga biru,meskipun airnya semanis madu,meskipun airnya bening,sebening embun.Dan meskipun sucinya seperti bunga-bunga salju.
                Lalu seperti apakah gerangan cinta suci,yang sejati,yang merupakan anugrah Illahi,cinta yang selalu terjaga?
                Lihatlah mawar,Ia indah dijaga duri-duri yang tajam.Atau lihatlah teratai ketika ia berada di tengah tengah birunya telaga,yang jika kau ingin memetiknya di perlukan pengorbanan,diperlukan kehati-hatian dan pengetahuan.
                Atau lihatlah mutiara,yang di dalamnya memendam aura kecantikan yang luar biasa,yang keindahannya begitu memukau.Namun,untuk mendapatkannya harus membayar dengan harga yang mahal.Semahal pengorbanan yang di perlukan untuk mengambilnya dari dasar lautan,setinggi pengetahuan dan keahlian serta secermat kehati-hatian untuk mendapatkannya dari dasar samudra.Begitulah cinta sejati,di perlukan pengorbanan dan harga yang mahal,diperlukan kehati-hatian untuk menjaganya.Bukanlah cinta,jika ia semudah dan semurah bunga pacar,yang meski begitu untuk tumbuh,namun sebegitu mudahnya untuk layu.
...............................(Bersambung)