Daun-daun mulai berjatuhan,lagi
Meski telah kurangkai dalam garnisum musim.
ia tak bisa memberimu pintu
Jika dirimu kembali bertaruh waktu.
Apalagi yang kusangsi
Bila
seluruh daun telah runtuh terban
dan aku
harus kembali merangkaki sisa-sisa sepi
Jalanan
yang berserak
Diapotik waktumu yang angkuh.
Lalu,
apalagi yang musti,kujanji
Pada
batang kerontang,
yang rengkah berdiri.
Bukankah
hanya matahari tanpa nyala.
Dan,
Selimut kabut yang kurajut
dari
sisa-sisa benang yang tanggal
pelacuran
hari-hariku
Pada
gadis kecil dan perempuan berambut api
dan
juga koin perak dilambung pelepas lelah.
Yang
seringkali juga lepas dari maknanya sendiri
Dan rindu yang mencari
masih saja bernyanyi diantara retakkannya.
Sekaran-Nalo Tantan,07 Desember s/d 18 Januari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar